Kamis, 30 Agustus 2018

FUNGSI SISTEM SUSPENSI

Sistem Suspensi Sepeda Motor



A.PENGERTIAN SISTEM SUSPENSI
Sistem suspensi dirancang untuk menahan getaran akibat benturan roda dengan kondisi jalan. Selain itu, sistem suspensi juga diharapakan mampu untuk membuat lembut saat sepeda motor menikung, sehingga mudah dikendalikan. Dengan system suspensi juga, getaran akibat kerja mesin dapat diredam.
B.FUNGSI SISTEM SUSPENSI
Secara umum system suspense memiliki 3 fungsi yaitu seperti berikut :      
  1.      Mengurangi getaran akibat kerja mesin,
  2.   Mengurangi getaran akibat permukaan jalan yang tidak rata, 
  3.     Sebagai penyetabil kendaraan saat menikung
             Semua peran dan kegunaan dari sistem suspensi tadi, pada akhirnya dapat diambil kesimpulan bahwa dengan bekerjanya sistem suspensi tadi, pada pada dasarnya adalah agar diperoleh kenyamanan dalam berkendara sepeda motor. Dengan demikian, gangguan yang terjadi pada sistem suspensi akan berpengaruh langsung  pada kenyamanan berkendara.
C.JENIS – JENIS SUPENSI
          Secara umum system suspensi dibagi menjadi 2 yaitu, suspensi bagian depan (front suspension) dan suspensi bagian belakang (rear suspension).
Suspensi depan bisa dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu :
           A. Garpu batang bawah (bottom link fork),
Jenis ini biasanya dipasang pada sepeda motor bebek model lama seperti vespa atau scooter

Senin, 27 Agustus 2018

Rangkaian lampu sain


Fungsi Kepala Silinder Pada Sepeda Motor

Fungsi Kepala Silinder Pada Sepeda Motor

Secara garis besar cylinder head atau kepala silinder pada sepeda motor baik itu mesin 2 tak ataupun 4 tak mempunyai beberapa fungsi yang diantaranya ialah sebagai berikut:
  1. Tempat Pemasangan Busi
  2. Tempat Kelengkapan Mekanisme Katup
  3. Ruang Pembakaran
  4. Tempat Mantel Pendingin atau Water Jacket
  5. Tempat Saluran Pemasukan dan Pembuangan
  • Busi (Spark Plug)
    Komponen yang menghasilkan loncatan atau percikan bunga api yang diperlukan untuk proses pembakaran udara dan bahan bakar yang telah tercampur.
  • Valve Guide
    Komponen yang memiliki fungsi penghantar gerakan katup.
  • Valve Lifter
    Komponen yang juga disebut sebagai pengangkat katup.
  • Adjusting Shim
    Komponen yang berfungsi sebagai penyetel celah katup.
  • Water Jacket
    Komponen yang memiliki fungsi sebagai ruang sirkulasi air pendingin komponen mesin.
  • Gasket
    Komponen yang berfungsi merapatkan celah block silinder dan kepala silinder agar tak terjadi kebocoran.
  • Katup Hisap (Intake Valve)
    Komponen yang berfungsi untuk menutup dan membuka saluran masuk atau biasa disebut Intake Manifold.
  • Katup Buang (Exhaust Valve)
    Komponen yang berfungsi untuk membuka dan menutup saluran buang atau yang biasa disebut Exhaust Manifold.
  • Ruang Bakar (Combustion Chamber)
    Komponen yang memiliki fungsi sebagai ruang pembakaran udara yang bercampur dengan bahan bakar.
  • Valve Keepers
    Komponen yang memiliki fungsi untuk mengunci katup dengan dengan pegas katup.
  • Oil Seal
    Komponen yang memiliki fungsi sebagai perapat suipaya oli tidak dapat masuk ke ruang pembakaran atau Combustion Chamber).
  • Valve Seat
    Komponen yang memiliki fungsi menjadi ruang untuk dudukan kepala katup.
  •  

Prinsip Cara Kerja Cvt Pada Motor Matic


Prinsip Cara Kerja Cvt Pada Motor Matic
Prinsip Cara Kerja Cvt Pada Motor Matic – Kerja CVT pada sepeda motor yang biasanya disebut dengan sepeda motor tipe skuter, CVT ( continuous variable transmission ) sistem ini tidak lagi menggunakan roda-roda gigi untuk melakukan pengaturan rasio transmisi melainkan menggunakan sabuk ( V-belt ) dan pully variable untuk memperoleh perbandingan gigi yang bervariasi, bagaimana kelebihan,kontruksi dan cara kerja pada motor matic tersebut.

Kelebihan menggunakan sistem CVT dibandingkan dengan tranmisi yang lainnya yaitu :
  1. Cara kerja CVT dapat menyesuaikan kondisi pengendara dengan putaran mesin agar diperoleh kinerja mesin yang imbang antara output mesin dengan penggunaan bahan bakar yang ekonomis.
  2. Dengan sistem teknologi CVT ini mudah dioperasikan pengendara tidak perlu lagi melakukan perpindahan posisi gigi percepatan, cukup dengan menghidupkan mesin lalu naikka putaran mesin dengan memutar handel gas dan sepeda motor akan mulai berjalan.
  3. Bagi pengendara tidak perlu lagi mengatur posisi gigi percepatan yang dapat menyulitkan bagi pengendara yang perlu dilakukan hanya mengatur putaran mesin agar output mesin sesuai dengan kebutuhan.
  4. Untuk menghentikan saat laju kendaraan cukup dengan menurunkan putaran mesin dan bila diperlukan mengoperasikan handel rem agar kendaraan berhenti tidak perlu memindahkan tuas tranmisi atau menurunkan posisi gigi pada kecepatan rendah.
  5. Bagaimana perpindahan rasio tranmisi yang terjadi secara otomatis dan terus menerus seiring dengan saat kondisi pengendaranya.
  6. Mengurangi kemungkinan terjadinya salah over gigi terutama bagi pengendara yang belum bisa atau belum berpengalaman.
  7. Pada motor yang menggunakan sistem CVT memberikan kenyamanan bagi pengendara karena saat proses perpindahan rasio tranmisi yang berlangsung secara terus menerus dapat mengurangi efek terjadinya hentakan pada saat tenaga mesin.