Jumat, 02 Desember 2016

Fungsi dan Cara Kerja Komponen CVT



Fungsi dan Cara Kerja Komponen CVT

Fungsi dan cara kerja komponen V-matic :
Slider
Fungsi             : Meredam gesekan dan getaran antara cam dan primary sliding sheave
Cara kerja       : Ketika puli primer berputar, slider yang terbuat dari material non logam akan meredam getaran yang terjadi akibat adanya tumbukan dan gesekan antara cam dan primary sliding sheave
Cam
Fungsi             : Tumpuan Weight/pemberat, meneruskan putaran dari poros engkol ke primary sliding sheave
Cara kerja       : cam akan menumpu weight ketika weight terlempar karena adanya gaya centrifugal
Weight           
Fungsi             : Menggerakkan/mendorong primary sliding sheave ketika putaran menengah-tinggi
Cara kerja       : Ketika puli primer berputar, weight akan mengalami gaya centrifugal sehingga weight akan terlempar dan bergerak menjauhi titik pusat (poros engkol). Gerakan weight menjauhi titik pusat mengakibatkan puli menyempit dan diameter v-belt pada puli primer akan bertambah besar
Primary sliding sheave         
Fungsi             : Sebagai tumpuan V-belt, primary sliding sheave dapat bergerak maju dan mundur berdasarkan kecepatan putaran mesin
Cara kerja       : ketika putaran lambat, primary sliding sheave tetap (tidak bergerak maju). Pada putaran menengah-tinggi weight terlempar, sehingga mendorong primary sliding sheave bergerak maju/menyempit. Ketika putaran mesin menurun, gaya centrifugal weigh akan menurun dan primery sliding sheave akan mundur akibat tertarik secondary sheave melalui perantara v-belt.
collar  
Fungsi             : Bantalan geser primary sliding sheave
Primary fixed sheave
Fungsi             : sebagai tumpuan v-belt, pada sisi luarnya terdapat sudu-sudu yang berfungsi untuk mendinginkan seluruh komponen cvt
Cara kerja       : ketika puli primer berputar, sudu-sudu pada puli primer akan mengalirkan udara dar luar cvt
Kopling satu arah
Fungsi             : Meneruskan putaran dari gear kick starter menuju poros engkol
Cara kerja       : Ketika kick starter diinjak, gear kick starter akan berputar dan bergerak maju dan menggerakkan poros engkol
V-belt 
Fungsi             : Meneruskan putaran dari puli primer menuju puli sekunder
Secondary fixed sheave
Fungsi             : Tumpuan v-belt
Cara kerja       : jika v-belt bergerak maka secondary fixed sheave akan tertarik/ikut berputar
Secondary sliding sheave    
Fungsi             : tumpuan v-belt, secondary sliding sheave dapat bergerak maju(mengembang) dan mundur(menyempit)  
Cara kerja       : pada putaran lambat secondary sliding sheave tetap(tidak bergerak maju), ketika pada putaran menengah dan tinggi secondary sliding sheave akan mengembang karena tertarik puli primer melalui perantara v-belt. Pada saat decelerasi v-belt akan menyempit kembali karena tertekan oleh pegas pengembali


Pegas Pengembali    
Fungsi             : Mengembalikan secondary sliding sheave pada posisi semula
Cara kerja       : Pegas pengembali mendorong secondary sliding sheave ketika decelerasi
Kopling centrifugal   
Fungsi             : menghubungkan putaran puli sekunder dengan clutch housing
Cara kerja       : pada saat putaran lambat, gaya centrifugal kanvas kopling belum mampu melawan pegas kopling, sehingga kanvas belum mengembang. Pada putaran mulai berjalan di atas ±2.550 rpm kanvas sudah mulai mengembang dan bergesekan dengan rumah kopling. Pada saat ini roda sudah mulai berputar
Torque cam   
Fungsi             : Menaikkan torsi roda belakang ketika kendaraan mendaki dan akselerasi spontan
Cara kerja       : Besarnya beban yang dialami roda belakang mengakibatkan puli sekunder menyempit dan diameter v-belt membesar.
Clutch housing          
Fungsi             : Meneruskan putaran kopling menuju poros gigi reduksi
Cara kerja       : ketika kopling mengembang, kanvas kopling akan ikut berputar

Tidak ada komentar: